Heh

Penuls dan Ayah penulis dalam masa beberapa minggu ini sering berulang alik ke kampung di Parit Kasim Pontian untuk menguruskan pembinaan rumah kucing. Siang tadinya kucing kucing telah dihantar ke kampung.

Malamnya kami datang lagi ke kampung, jam 9 setengah, sambil membawa makanan kering untuk supper kucing kucing kami. Waktu sampai kami lihat jumlah kucing telah bertambah, kepunyaan saudara sekampung yang mana kami telah berbincang untuk sama sama menguruskan kebajikan kucing kucing kami dan mereka.

Rumah kucing kami uruskan bina kemudian saudara tadi akan menguruskan makan minum dan kebersihan kucing kucing disamping kami akan memberi bekalan ikan untuk direbus gaul dengan nasi. Menu harian si kucing kucing kampung.

Jadi dalam kegelapan malam, ditemani lampu suluh 3 bateri dan pancaran lemah cahaya lampu daripada rumah saudara tadi, saya dan Ayah memberikan kucing kucing makan.

'Heh'

Saya terdengar tiba tiba heh tadi. Ditoleh ke belakang hanya kegelapan saja. Daun daun pokok bergoyang goyang ditolak angin.

Saya merenung ke arah yang saya tahu sumber bunyi tadi. Menunggu nunggu. Ayah menegur saya dan kami menyambung kembali memberi kucing kucing makan.

Saya kemudian kembali merenung ke arah sumber bunyi tadi. Gelap saja sambil angin bertiup kencang.

Hinggalah kami pulang, saya masih menunggu sumber bunyi heh tadi. Tiada apa apa.

Heh.